PENGARUH SUHU PADA PEMBUATAN AGREGAT RINGAN BETON GEOPOLIMER BERBAHAN DASAR FLY ASH

Abstract

Beton geopolimer merupakan jenis beton yang tidak menggunakan 100% semen Portland. Geopolimer
merupakan produksi beton geosintetik dimana reaksi pengikatan yang terjadi adalah reaksi polimerisasi.
Dalam reaksi polimerisasi, alumunium (Al) dan Silika (Si) mempunyai ikatan penting dalam
polimerisasi. Abu terbang (fly ash) merupakan abu sisa pembakaran batubara yang berbutir halus dan
mempunyai sifat pozzolanik. Di Indonesia tersedia cadangannya dalam jumlah yang cukup melimpah
dan diperkirakan mencapai 38,9 miliar ton. Salah satu penanganan lingkungan yang dapat diterapkan
adalah memanfaatkan limbah fly ash untuk keperluan bahan bangunan, Fly ash merupakan bahan
pengganti semen pada pembuatan mortar geopolimer, biji plastik digunakan untuk membuat rongga
pada mortar beton geopolimer yang akan digunakan sebagai aggregat ringan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui penambahan biji plastik terhadap kuat tekan mortar variasi 0%, 10%,20%,30%,40%,
dan 50%. Total benda uji 162 buah dalam pengujian dengan umur 7, 14, dan 28 hari. Dengan
menggunakan suhu 40C, 50C Dan 60C. Benda uji yang digunakan adalah mortar beton dengan
ukuran 5cm x 5cm. Hasil penelitian menunjukan yang paling tertinggi adalah umur 28 hari dengan suhu
40C dengan nilai 47,07 Mpa, sedangkan kuat rata – rata terendah adalah 12,67 Mpa