KAJIAN SEDIMENTASI DI SUNGAI KOMERING DENGAN ADANYA SUDUT KEMIRINGAN BANGUNAN KRIB
Abstract
Sungai Komering merupakan bagian dari anak Sungai Musi yang memiliki panjang 360 km dan lebar sekitar 200-300 m. Pada bagian sungai komering tampang basah sungai hampir tidak kelihatan karena topografi lahan dataran rawa-rawa. Sedimentasi merupakan proses pengendapan material yang terjadi akibat erosi, akibat erosi permukaan, parit maupun longsoran tebing pada tebing sungai maka peran pemasangan Bangunan Krib pada belokan sungai komering sangat membantu dalam upaya mempercepat proses sedimentasi pada tikungan sungai sebagai pelindung tebing dan menjaga lebar dan kedalaman sungai komering. Maka dalam penelitian ini perlu mengetahui debit aliran dengan mengunakan metode empiris di dapat debit aliran sebesar 924,39 m3/det. Sedangkan untuk mengetahui apakah ada butiran sedimen yang bergerak pada bangunan krib di peroleh Dari hasil tegangan kritik yang terjadi pada bangunan krib A (τo = 111,36 N/m2 > τc =111,35 N/m2), Krib B (τo = 206,16 N/m2 > τc =206,15 N/m2 ) dan Krib C (τo = 61,8 N/m2 > τc =61,7 N/m2) menghasilkan tegangan kritik yang lebih besar dari tegangan kritik ijin yang ada, maka disimpulkan butiran sedimen pada setiab bangunan krib bergerak, dan besarnya total bed load sedimen yang terjadi dengan mengunakan metode empiris Meyer peter and muller, Metode Einstein, dan Metode Frijlink pada bangunan krib A sudut 450 diperoleh (Tb = 172,8 ton/hari MPM (Mayer Peter and Malle)), (Tb = 117 ton/hari Einstein) dan (Tb = 17,36 ton/hari Frijlink), Bangunan Krib B sudut 900 diperoleh (Tb = 691,2 ton/hari MPM (Mayer Peter and Maller), (Tb = 272,24on/hari Einstein) dan (Tb = 43,99 ton/hari Frijlink), dan Bangunan Krib C sudut 1350 di peroleh (Tb = 86,4 ton/hari MPM (Mayer Peter and Maller), (Tb = 203,32 ton/hari Einstein) dan (Tb = 17,36 ton/hari Frijlink).