EVALUASI MANAJEMEN LALU LINTAS TERHADAP SIMPANG TAK BERSINYAL SIMPANG SUNGKI
Abstract
Kota Palembang adalah sebuah kota di Indonesia yang terletak di provinsi Sumatera Selatan. Menurut Badan Pusat Statistik Palembang, penduduk Palembang akan menjadi 1,6 juta pada tahun 2021, terhitung 19,71% dari total penduduk Sumatera Selatan. Perempatan Sungki Kertapati merupakan perempatan empat arah yang terletak di kota Palembang di Kecamatan Kertapati yang menghubungkan jalan Ki Merogan dengan jalan Sumatera, jalan Sumatera dengan jalan Ki Merogan, dan jalan Abi kusno Cokro Suyoso dengan jalan Ki Kemas Kindo dan sebaliknya. Di perempatan Sungki Kertapati sering terjadi penumpukan kendaraan yang diakibatkan karena tidak adanya alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) di sekitar perempatan, ditambah lagi terdapat pasar di dekat perempatan yaitu pasar Sungki di jalan Abi Kusno Cokro Suryoso dan juga terdapat stasiun kereta api di sekitar jalan Sumatera. Perilaku berkendara masyarakat yang tidak mematuhi aturan juga menjadi faktor kemacetan di karenakan angkutan umum dan kendaraan lain yang berhenti sembarangan di bahu jalan, pejalan kaki, kendaraan lambat (becak, sepeda dan becak motor), kendaraan masuk dan keluar dari lahan di pinggir jalan. Dengan dilakukannya evaluasi manajemen lalu lintas terhadap simpang tak bersinyal simpang sungki kertapati Palembang tujuannya adalah mengevaluasi kinerja di persimpangan serta upaya perbaikan manajemen lalu lintas simpang dengan solusi alternatif pemecahan masalah pada simpang sungki kertapati Palembang. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa kinerja pada persimpangan kapasitas pada Jl. Lintas Sumatera dan Jl. Ki Merogan sama yaitu sebesar 1551 smp/jam. Pada Jl. Abi kusno Cokro Suyoso sebesar 1426,92 smp/jam dan terakhir pada Jl. Ki Kemas Rindo kapasitasnya sebesar 2270,7 smp/jam.