ANALISA DIMENSI SALURAN SEKUNDER DI SUNGAI KEDUKAN KOTA PALEMBANG

  • Muhammad Dierizky Wanditra Universitas Bina Darma
Keywords: dimensi saluran, Debit Banjir, Curah Hujan

Abstract

Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan disuatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai dan sistem drainase yang kurang memadai khususnya di sungai kedukan (sekunder). Hal ini terjadi karena kawasan tersebut yang merupakan sungai rawan banjir yang selalu tergenang tinggi setiap tahun sekali. Maka dari situ penelitianini bertujuan untuk mengatasi dimensi saluran sekunder di sungai kedukan karena sedimentasinya tidak tertampung lagi didalam dasar saluran.
Prinsip pengendalian banjir di antaranya adalah membangun tanggul dan tembok banjir, mengalir air secepatnya ke Sungai Musi dengan menjaga kapasitas wadah air, mengamankan penduduk, peta topografi. Data topografi adalah informasi yang diperlukan untuk menentukan arah penyaluran dan batas wilayah tadahnya.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa data curah hujan maksimum rata-rata selama 5 tahun menggunakan metode log pearson type III yaitu sebesar 489,778 mm/jam. Berdasarkan luas daerah pengaliran atau daerah pengaliran adalah 599.104 m2. Sehingga di dapat intensitas curah hujan sebesar I = 20,407 mm/jam = 0,020407 m3/jam dan Qbanjir yaitu 0,413 m/detik.

Author Biography

Muhammad Dierizky Wanditra, Universitas Bina Darma

teknik sipil

Published
2021-10-15